Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

DPRD Bali dan Jaya Sabha, Klaster Baru Penyebaran Covid-19

Sekretaris DPRD Bali Gede Suralaga

Denpasar, PorosBali.com- Dua gedung perkantoran yang menjadi ikon pemerintah dan rakyat di Bali kini menjadi klaster penyebaran Covid-19. Keduanya adalah Rumah Jabatan Gubernur Bali di Jaya Sabha yang disebut Klaster Jaya Sabha dan Kantor DPRD Bali yang disebut Klaster Gedung Dewan. Belum lagi beberapa perkantoran lain yang pegawainya menjadi positif akibat sikap jumawa atau meremehkan protokol kesehatan (Prokes).

Terkait dengan klaster gedung Dewan, Sekretaris DPRD Bali Gede Suralaga membenarkan hal tersebut. “Sampai hari ini jumlah yang positif dari Kantor DPRD Bali sebanyak 11 orang. Terdiri dari 9 orang anggota DPRD Bali dan 2 orang staf Sekwan. Itu yang kami tahu laporannya. Sementara bagaimana hasil contact tracing dan sudah berapa jumlah kami belum tahu persis. Walau dipastikan ada, tapi kami tidak mendapatkan laporan itu dan bukan kewenangan kami untuk menjelaskannya,” kata Gede Suralaga saat dikonfirmasi di Denpasar, Minggu (27/9/2020).

Saat ditanya apakah ada penambahan anggota DPRD yang positif, termasuk kebenaran informasi jika Ketua DPRD juga positif, Suralaga mengatakan jika dirinya tidak mau berkomentar soal itu. Namun, dia memastikan jika rumah Ketua DPRD Bali saat ini sudah disteril dan istri Ketua DPRD Bali juga sudah diisolasi. Namun, dia berkelit jika disteril dan diisolasi bukan berarti sudah dinyatakan positif tetapi bisa juga sebagai upaya pencegahan.

Menurut Suralaga, anggota Dewan dan dua orang staf yang positif saat ini sudah berangsur-angsur sehat. Saat ini Gedung DPRD dibatasi. Beberapa ruangan anggota Dewan yang positif dan staf yang positif juga sudah disterilisasi dan sudah disemprot.

Masih banyak staf dan anggota DPRD yang bekerja dari rumah. Banyak juga yang sudah sembuh, tapi belum mau masuk kantor. Sementara kedua staf yang juga positif sudah menjalani isolasi mandiri dan yang satunya dirawat di Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar dan saat ini sudah sehat semua.

“Penanganan di beberapa ruangan di DPRD Bali sudah dilakukan sesuai Prokes dan sistem buka tutup juga sudah diterapkan,” katanya.

Klaster perkantoran yang kedua adalah Rumah Jabatan Gubernur Bali yang terletak di titik nol Bali, yakni Jaya Sabha. Di rumah jabatan tersebut, ada sekitar 20 staf gubernur, termasuk istri Gubernur Nyonya Putri Suastini Koster, sudah dinyatakan positif.

Menariknya, semua staf di rumah jabatan Gubernur Bali, termasuk istri Gubernur Bali, dinyatakan positif sebagai orang tanpa gejala (OTG). Bahkan, Putri Suastini Koster memilih dikarantina bersama dengan seluruh stafnya di Gedung Pelatihan milik BPK RI yang selama ini disewa Pemprov Bali sebagai tempat karantina para OTG.

Gubernur Bali I Wayan Koster secara terbuka mengatakan sudah lebih dari 20 stafnya yang positif Covid-19. Dia menyatakan sebanyak 20 orang pegawai dekatnya di Rumah Dinas Gubernur Jayasabha di Denpasar positif Covid-19.

“Terus terang saja, saya buka saja, tidak perlu ditutup-tutupi. Di lingkungan wilayah saya, di tempat tinggal saya, di kediaman dinas di Jayasaba lebih dari 20 orang positif. Ajudan saya empat-empatnya kena, yang satu sudah sembuh, yang lainnya sudah sembuh tapi belum boleh saya izinkan masuk. Sisanya yang dua masih dikarantina. Kemudian pramusajinya, tukang kebunnya, tukang ketiknya, banyak sekali. Jadi tidak main-main [virus Covid-19],” ujarnya di acara Digitalisasi Kawasan Wisata dan Soft Launching Web Pasar Menyambut Tatanan Era Baru di Kebun Raya Eka Karya di Bedugul Kabupaten Tabanan, beberapa hari lalu. Tidak dijelaskan kapan sejumlah pegawai di rumah dinas yang berlokasi di titik nol kota Denpasar dinyatakan positif Covid-19. Koster hanya menegaskan di antara pegawainya yang positif, termasuk 4 orang ajudan gubernur.

Namun tidak lama kemudian, beredar video milik isteri Gubernur Bali Nyonya Putri Suastini Koster di berbagai grup WhatsApp yang menjelaskan bahwa dirinya memang benar-benar positif sebagai OTG. Video yang sangat edukatif ini sangat berarti bagi masyarakat Bali. Isinya tentang tips-tips bagaimana masyarakat menghadapi Covid19, bagaimana jika ada keluarga yang positif, bagaimana menerapkan Prokes dan seterusnya.

“Sungguh luar biasa video Ibu Gubernur. Sangat edukatif,” ujar Suralaga. (Pbm1)


TAGS :

Komentar