Gubernur Koster Apresiasi Peran Aktif Camat, Kades dan Lurah Atasi Covid-19
Denpasar, Porosbali.com- Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan apresiasi dan terima kasih terhadap peran aktif dan kerja keras para camat, kades dan lurah se-Bali, hingga penanganan Covid-19 berjalan cukup baik dan diapresiasi pemerintah pusat.
Hal tersebut disampaikan Koster, saat menggelar tatap muka secara virtual dengan 679 peserta yang terdiri dari camat, lurah dan perbekel se-Bali, Rabu (1/7).
Mengawali arahannya, Koster menyampaikan permohonan maaf karena sejak pandemi Covid-19, baru kali ini sempat melakukan tatap muka dengan aparat yang menjadi ujung tombak pelaksanaan program-program yang berkaitan dengan upaya penanggulangan Covid-19.
“Semenjak Covid-19 muncul di Bali, baru kali ini kita bertemu, ini pun secara virtual. Itu karena di awal saya fokus pada upaya untuk membuat suatu pola tatanan kebijakan agar penanganan Covid-19 dapat dikelola dengan baik,” ujar Gubernur yang dalam kesempatan itu didampingi Kadis Pemberdayaan Masyarakat, Desa Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Bali Putu Anom Agustina, S.IP, M.Si.
Terkait dengan penambahan data Covid-19, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Bali ini memberi perhatian pada tiga besar kabupaten/kota dengan jumlah kasus tertinggi yaitu Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Klungkung. Dari ketiga wilayah tersebut, Kota Denpasar mendapat sorotan karena sudah semua desa/kelurahan ada kasus positif.
“Untuk Denpasar, sudah semuanya (zona, red) merah. Jadi Denpasar menjadi wilayah yang betul-betul harus mendapat perhatian,” ujarnya sembari meminta camat, perbekel dan lurah lebih serius menangani Covid-19 di bawah koordinir Walikota Denpasar. Untuk mempercepat penanganan Covid-19 di Kota Denpasar, ia telah bicara dengan Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra agar ada langkah lebih cepat dan progresif.
Untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Ibukota Provinsi Bali ini, Koster minta camat, perbekel dan lurah se-Denpasar bekerja keras mencegah semakin meluasnya penyebaran melalui upaya pendisiplinan dan penertiban masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Penambahan kasus positif Covid-19 yang cukup signifikan menandakan program Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang dirancang Pemkot Denpasar belum terlaksana secara efektif.
“Jalankan PKM, bukan hanya menyetop kendaraan di jalan, tapi lebih difokuskan pada upaya menertibkan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Penanganan Covid-19,” tandasnya.
Selain Kota Denpasar, penambahan kasus positif di Kabupaten Badung dan Bangli juga mendapat sorotan Koster. Ia mengambil sampel beberapa desa dengan tingkat kasus cukup banyak, dan langsung menginstruksikan agar perbekel/lurah setempat memberi perhatian khusus dalam penanganannya.
Dengan langkah penanganan yang lebih progresif, ia berharap kasus Covid-19 di tiga wilayah itu akan lebih cepat terkendali. Ia menilai, langkah penanganan yang dilakukan Pemkab Badung telah cukup baik dan mampu menekan angka penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut.
Masih terkait kasus positif Covid-19 yang disebabkan transmisi lokal, jebolan ITB ini menyebut saat ini pasar tradisional menjadi klaster penyebaran yang cukup mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, ia minta desa yang mengelola pasar benar-benar memperhatikan penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, rajin mencuci tangan dan jaga jarak.
“Pasar harus jadi wilayah yang dijaga dengan ketat oleh kepala desa bersama bendesa adat, kepolisian, Bhabinkamtibmas, relawan serta komponen masyarakat yang ada di situ relawan. Semuanya harus serius, bekerja keras dengan kesabaran, banyak koordinasi. Jangan anggap sepele,” imbuhnya.
Menyitir apa yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo, Koster mengingatkan bahwa yang dihadapi saat ini bukanlah kondisi biasa namun luar biasa (extra ordinary).
Oleh sebab itu sangat dibutuhkan langkah cepat dan inovatif. Bila upaya yang dilakukan biasa-biasa saja atau tidak progresif, Covid-19 akan menjadi ancaman dan roda perekonomian akan terus terganggu. Menurutnya, Pemprov Bali menyiapkan apa yang dibutuhkan kabupaten/kota dalam penanganan Covid-19.
“Dananya ada, yang terpenting kita punya spirit dan semangat yang sama,” pungkasnya.
Dalam tatap muka, gubernur membuka ruang dialog dengan peserta vicon. Sejumlah camat, perbekel dan lurah menyampaikan upaya yang telah mereka laksanakan dalam penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing. Mereka juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif Gubernur Wayan Koster menggelar tatap muka secara daring. (Pbm1)
Komentar