Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Virus Corona Lebih Cepat Hilang di Permukaan Saat Cuaca Panas

Riset: Virus Corona Lebih Cepat Hilang di Permukaan Saat Cuaca Panas

 

Jakarta - Meskipun tidak ada bukti cuaca panas dapat menghentikan penyebaran virus Corona, studi baru menemukan cuaca panas membuat virus Corona tidak bertahan lama di permukaan. Mengapa begitu?

Mengutip Healthline, penelitian baru yang diterbitkan 8 Juni dalam jurnal Physics of Fluids meneliti berapa lama waktu percikan atau droplet yang terkontaminasi bertahan di berbagai permukaan. Ini dilakukan di enam kota di seluruh dunia dalam kondisi cuaca berbeda untuk memahami daerah mana yang paling berisiko.

"Termotivasi oleh pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung, kami melakukan penelitian ini untuk memahami berapa lama percikan atau droplet di permukaan karena kita tahu virus Corona COVID-19 menyebar melalui droplet ini," jelas penulis studi Rajneesh Bhardwaj, PhD, dan profesor di Institut Teknologi India di Mumbai, mengatakan kepada Healthline.

"Percikannya bisa dikeluarkan dari mulut atau hidung jika batuk, bersin, atau bahkan berbicara," katanya.

"Ukuran mereka seperti ukuran lebar rambut manusia," jelasnya.

Ia menjelaskan permukaan ini termasuk yang paling sering disentuh, seperti pegangan pintu bahkan hingga layar handphone. Hasilnya ditemukan, pada beberapa negara dengan cuaca panas, virus Corona lebih cepat hilang dari permukaan.

Selain itu, Bhardwaj dan timnya menganalisis waktu droplet bisa hilang dalam berbagai kondisi cuaca di luar ruangan untuk mengetahui apakah data ini terhubung ke tingkat pertumbuhan pandemi. Mereka menemukan bahwa di kota-kota yang mengalami peningkatan kasus lebih besar, waktu hilangnya virus Corona di permukaan memakan waktu lebih lama.

"Kami sedikit terkejut, karena tampaknya ada korelasi antara cuaca di luar ruangan dan tingkat pertumbuhan virus Corona COVID-19. Di satu sisi, itu bisa menjelaskan pertumbuhan infeksi yang lambat atau cepat di kota tertentu. Mungkin itu adalah salah satu faktor dalam menentukan tingkat pertumbuhan," kata Bhardwaj.

Menurut temuan penelitian, kemungkinan SARS-CoV-2 bertahan di permukaan lebih 5 kali lebih lama dalam lingkungan yang lembab. Dibandingkan dengan tempat yang kering dan suhu yang lebih tinggi karena dapat membunuh virus Corona lebih cepat.(*)


TAGS :

Komentar