Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Tak Penuhi Persyaratan, Banyak Yang Lolos Dari Ketapang

Bupati Putu Artha saat memantau di Gilimanuk

Jembrana, Porosbali.com-Banyaknya warga yang masuk Bali tanpa memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, membuat Bupati Jembrana I Putu Artha gerah.

Sabtu (30/5) pagi Bupati Artha bersama Forkominda dan Gugus Tugas Percepatan Penangnanan Covid-19 Jembrana mengecek langsung ke Gilimanuk.

Dalam pertemuan di ruang VIP ASDP bersama Dirlantas Polda Bali Kombes Pol Wisnu Putra, SH, S.I.K dan Dansat Brimob Polda Bali Kombes Pol Ardiansyah Daulay, Manajer Oprasional ASDP Gilimanuk Windra Sulistiawan dan instansi terkait lainya di Gilimanuk, terungkap kalau ada 19 orang lolos masuk Bali tanpa melengkapi persyaratan terutama surat keterangan rapid tes.

Mereka terpaksa dipulangkan paksa kembali ke Jawa untuk melengkapi persyaratan yang kurang tersebut. Selain itu juga ada yang lolos hanya dengan berbekal surat keterangan yang di disetempel dinas perhubungan.

Padahal orang tersebut bukan sopir atau kernet angkutan logistic. Dalam pertemuan itu juga disamapikan terkait viral di mendos kalau ada orang masuk Bali tanpa pemeriksaan dan cukup membayar Rp.100 ribu.

Setelah pertemuan itu, Bupati Artha yang juga dimapingi Sekda I Made Sudiada dan asisten kemudian mengecek ke tempat pemeriksaan di pelabuhan dan di teluk Gilimanuk.

Usai melakukan pengecekan Bupati Artha menyampaikan, dengan adanya orang masuk Bali lolos tanpa di rapid tes, perlu dievakusai dan dikoordoinasikan. Jika ada yang persyaratanya tidak lengkap di Ketapang tidak dilepas untuk menyebrang.

Dalam kesepakatan sebelumnya sudah jelas kalau sopir dan kernet angkutan logistic memang tidak perlu membawa surat rapid tes.

Namun untuk yang bukan kernet atau sopir dan petugas khusus, wajib membawa hasil rapid tes untuk membeli tiket penyebrangan.

“Dalam kesepakatan sudah jelas, bagi masyarakat umum selain spoor dan kernet angkutan logistic yang tidak membawa rapid tes tidak dilayani membeli tiket. Jika ada yang lolos kita pulangkan ke daerah asalnya,” ujarnya.

Jika yang dipulang hanya satu atau dua orang, memang bisa digratiskan untuk menyebrang ke Ketapang. Tetapi jika jumlahnya banyak lebih dari 10 orang maka jelas akan merugikan ASDP dan pikak kapal. Sehingga masalah ini perlu dicarikan solusi serta dikoordonasikan ke provinsi untuk siapa yang menanggung tiketnya.

“Kalau banyak dipulangkan dan mereka tidak ada uang kita yang susah. Mau tak mau tanggungjawabnya ada di kita. Kita sampaikan ke Dinas Perhubungan provinsi, bagaimana kebijakannya, apakah dibelikan tiket atau dikoordinasikan dengan ASDDP agar bisa digratiskan menyebrang. Ini penting. Yang kita khawatirkan kalau yang datang banyak. Dari pihak kepolisian juga akan berkoordinasi ke Ketapang,” ungkapnya.

Agar tidak terjadi penumpukan dalam pemeriksaan. Artha juga meinta agar ASDP dan isntasi yang mengatur penyebrangan bisa mengatur jadwal sandar kapal dari sekarang selama 8 menit, menjadi sentah jam.

“Jadwal agar diatur kalau belum selesai pemeriksaan kapal lain jangan sandar dulu agar tidak menumpuk yang diperiksa. Ini bukan untuk Jembrana tetapi untuk Bali. Kalau semua pihak mengikuti protap yang ada tidak masalah, sekarang apakah semua pihak mau. Pihak kapal juga mengejar propit, ini juga harus di pikirkan oleh provinsi, kita akan sampaikan agar tidak ada yang dirugikan,” tandasnya.

Terkait viral di medos kalau ada yang lolos cukup membayar Rp100 ribu, Artha mennyampaikan agar diselidiki oleh Kepolisian dan dicari orang yang memviralnya untuk dimintai keterangan apakah benar apa yang disampaikanya itu.

“Itu harus berani dipertanggungjawabkan. Cara seperti itu memang untuk melemahkan kita. Kita jangan terpengaruh, tetap semangat dalam melakukan pengawasan karena jika kita lemah maka jelas akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum seperti itu. Yang jelas orang yang masuk Bali harus membawa KTP, tujuanya jelas dan membawa hasil rapid tes,” tegasnya.

Sementara itu Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav Djefry Marsono Hanok, menambahkan semua pihak yang tergabung adalm satgas melakukan pemeriksan ketat di Gilimanuk sesuai protap agar tidak ada satu orangpun yang tidak lengkap persyaratanya bisa lolos.

“Kalau ada yang menyampaikan ada yang lolos silahkan dilihat dilapangan. Kalau ada oarng yang tidak senang lalu memanfaatkan situasi menyebar hoax, silahkan lihat dilapangan. Kami yang yang tergabunga dalam satgas berkerja bersama dilapangan siang malam sudah sesuai dengan SOP. Siapapun yang tidak lengkap kita kembalikan,” tandasnya. (Pbm2)


TAGS :

Komentar