Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

OJK Bali NGORTE With Media, Ungkap Terima 481 Pengaduan Selama 2024

Kepala OJK Bali Kristrianti Puji Rahayu bersama pejabat OJK lainnya menggelar NGORTE With Media, Kamis malam (20/3/2025). (foto/ist)

Denpasar, PorosBali.com- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, Kamis malam (20/3/2025) menggelar NGORTE (Ngobrol Bersama Update Berita) With Media. Acara yang juga diisi dengan Buka Puasa Bersama tersebut dipimpin dan dibuka Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu.

Selain Ketua OJK Bali, acara tersebut dihadiri Direktur Pengawasan LJK Ananda R. Mooy, Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis Irhamsah, dan Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Rony Ukurta Barus. Acara tersebut juga dihadiri puluhan wartawan dari media cetak, elektronik dan media online.

Setelah dibuka, NGORTE with Media diisi pemaparan stabilitas di sektor jasa keuangan, dilanjutkan dengan kegiatan edukasi dan literasi keuangan yang telah dilakukan, serta layanan pengaduan dan penarikan data SLIK hingga Februari 2025. Satu materi lagi terkait realisasi pelaksanaan Satgas PASTI di Bali.

Terkait dengan layanan pengaduan dan penarikan data SLIK, Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Rony Ukurta Barus menyatakan, hingga Februari 2025, OJK telah menerima 95 pengaduan dari masyarakat. Pengaduan ini terdiri atas fraud eksternal seperti penipuan, pembobolan rekening, skimming dan cyber crima mencapai 26,53 persen.

Selain itu, ungkap Rony Ukurta Barus, pengaduan terhadap perilaku petugas penagihan mencapai 20,41 persen dan pengaduan terkait jumlah tagihan atau sanggahan transaksi mencapai 8,16 persen. “Untuk tahun 2024, OJK Bali menerima 481 pengaduan,” ungkapnya.

Rony Ukurta Barus juga menyampaikan, semua pengaduan tersebut sudah mendapatkan tindak lanjut. Tercatat 54 pengaduan atau setara 57 persen telah selesai atau tuntas, sementara 41 pengaduan atau setara 43 persen masih dalam proses.

Baca Juga: OJK Provinsi Bali Dorong Literasi Keuangan Melalui “Program 1-5 Km Care”

Selian pengaduan, ujarnya, OJK Provinsi Bali juga memberi pelayanan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Untuk tahun 2024, OJK memberikan layanan SLIK kepada 9.630 orang, sementara tahun 2025 (hingga Februari, red) baru 2.198 orang. “Tercatat 575 orang melakukan dengan cara online, sementara 1.623 orang melakukan dengan cara walk-in atau datang langsung,” ujarnya.

Terkait dengan stabilitas sektor jasa keuangan, Direktur Pengawasan LJK Ananda R. Mooy mengungkapkan, dari sisi intermediasi perbankan, kredit perbankan pada 2025 mengalami pertumbuhan. “Namun pertumbuhan ini tak sekencang pada 2024 yang lalu,” tegasnya.

Pertumbuhan kredit dari tahun ke tahun (yoy) masih didorong oleh peningkatan kredit investasi. Di sisi lain, kredit konsumsi juga terus menunjukkan peningkatan laju pertumbuhan. “Hal ini bernading terbaik dengan kredit modal kerja yang mengalami kontraksi,” tegasnya.

Di bagian lain, ungkapnya lagi, kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih merupakan pendorong pertumbuhan kredit di Bali sekaligus mendominasi pengaluran kredit berdasarkan kategori debitur. “Kredit korporasi menunjukkan pertumbuhan penyaluran kredit tertinggi,” tegasnya.

Terkait dengan dana pihak ketiga (DPK), ujarnya, didominasi oleh tabungan yang mencapai 53,92 persen, dari deposito 29,87 persen, dan giro 16,22 persen. “Tabungan perseorangan menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK di Bali dengan pertumbuhan 11,25 persen atau setara dengan 7,60 triliun,” ujar Ananda R. Mooy. (pbm6)


TAGS :

Komentar